Kamis, 22 Oktober 2009

Profil PSM Makasar

Berdiri: 1915

Alamat: Jl. Dr. Sam Ratulangi No.3 Kompleks PDAM Indonesia

Telpon: +62 (0) 411 380388

Ketua: Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (Ketua Umum)

Direktur: Kadir Halid (Manajer Tim)

Stadion: Andi Mattalata Mattoangin
Sejarah
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 8
Nama Stadion: Mattoangin (Kapasitas 20.000)
Tanggal Berdiri: 1915
Julukan: Juku Eja, Ayam Jantan dari Timur
Kelompok Suporter: The Macz Man, Ikatan Supporter Makassar (ISM)

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Makassar atau lebih populer dengan sebutan PSM Makassar, adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tim berjuluk Juku Eja yang juga biasa dijuluki Ayam Jantan dari Timur merupakan salah satu tim terkuat di pentas sepakbola nasional.

Kisah terbentuknya PSM Makasar dimulai pada 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepakbola bernama Makassar Voetbal Bond [MVB] yang di kemudian tercatat sebagai embrio PSM. Dalam perjalanannya, MVB menampilkan putra-putra pribumi di jajaran elite persepakbolaan Hindia Belanda, seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal dan cukup disegani.

Pada masa itu, sekitar 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia. Pendek kata, MVB langsung melejit sebagai klub ternama.

Sayang pada usianya yang ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Itu karena orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap, sedangkan pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa [pekerja paksa]. Sebagiannya lagi dikirim ke Burma [kini Myanmar]. MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepakbola di Indonesia kala itu.

Apalagi Jepang menerapkan aturan segala yang berbau Belanda harus dimusnahkan. Tak terkecuali itu adalah klub sepakbola. Sebaliknya, untuk mencari dukungan penduduk setempat, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepakbola Makassar [PSM].

Pada dekade 1950, PSM mulai melakukan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Salah satunya yang paling fenomenal tentunya adalah Ramang. Bahkan kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM dan tercatat dalam sejarah sepakbola nasional sebagai legenda itu tetap dikenang hingga saat ini. Mungkin itu pula yang membuat tim ini terkadang dijuluki Pasukan Ramang.

PSM pertama kali menjadi juara perserikatan pada 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan di partai final yang digelar di Medan. Sejak saat itu PSM menjadi kekuatan baru di jagad sepakbola Indonesia. Lima kali gelar juara perserikatan mereka raih serta beberapa kali runner-up.

Di era sepakbola profesioanl, tim ini pernah mencatat prestasi mengesankan dengan menjadi The Dream Team ketika mengumpulkan sejumlah pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Julianto, yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. Hebatnya, PSM kala itu hanya dua kali menelan kekalahan dari 31 pertandingan yang mereka mainkan.

Tiga Pemain Bintang:

- Daryoush Ayyoubi
Kendati baru bergabung pada musim ini, namun Daryoush sudah merebut hati suporter PSM. Mantan pemain timnas U-21 Iran ini tidak hanya tajam, tapi juga memiliki umpan akurat. Pemain berpostus 194 cm ini membuat dua assist ketika mengalahkan Persisam Samarinda di final turnamen Makassar Cup.

- Syamsul Bachri Chaerudin
Kapten PSM ini dianggap sebagai senior di tim yang berisikan banyak pemain muda. Kendati memiliki postur tidak terlalu tinggi dan besar, pemain berposisi di lini tengah ini memiliki kekuatan dan stamina diatas rata-rata. Syamsul juga cukup lincah ketika menguasai bola, dan mampu membaca permainan serta memiliki daya jelajah tinggi.

- Christian Carrasco
Penyerang asal Cili ini dijuluki Spiderman, karena setiap habis mencetak gol selalu melakukan selebrasi memakai topeng tokoh kartun super hero itu. Karakter lugas dan keras pemain yang sudah kenyang pengalaman di kompetisi Indonesia ini sangat cocok dengan ciri khas PSM. Carrasco pun mencetak enam gol di turnamen Makassar Cup, dan terpilih menjadi top skorer

Nama Pelatih:
Hanafing

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Samsidar, (20) Fakhrul Nurdin. BELAKANG - (29) Handi Hamzah, (23) Arifin, (22), Fandi Edi, (14) Faturahman, (3) Adnan Buyung, (2) Hendra Wijaya, (17) Adrian Samsul, Hendry Nyobi Koti. TENGAH - (8) Syamsul Bachri Chaerudin, (25) Diva Tarkas, (6) Asri Akbar, (13) Freklyn Siegers, (18) Gufron Lakahia, (28) Aditya Putra Dewa, (15) M Aidil, (27) Risnandar Amri, Daniel Soarez Baroni. DEPAN - (32) Yudi Kenci, (21) M. Rahmat, (12) M. Fadly, (20) M Reza, (9) Christian Carrasco, Daryoush Ayyoubi.


Prediksi musim 2009/10:
Dengan materi pemain yang kebanyakan wajah baru, PSM masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi guna menemunkan bentuk permainan. Pemain senior seperti Syamsul Chaeruddin harus bekerja keras mendidik 'adik-adiknya' agar mereka cepat padu. Belum lagi perang dingin antara pelatih Hanafing dengan manajer tim Kadir Halid menjelang kompetisi bergulir, membuat internal PSM bermasalah. Jika kondisi ini tidak berubah dalam perjalanan kompetisi, maka PSM hanya bisa berada di papan tengah.
Catatan Prestasi

Catatan Prestasi:
- 5 kali juara Perserikatan (1957, 1959, 1965, 1966, 1991/92)
- 1 kali juara Liga Indonesia (1999/00)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar