Kamis, 22 Oktober 2009

Profil Bontang FC

Berdiri: 1988

Alamat: Jl. Sendawar 1B Indonesia

Telpon: +62 (0) 548 24946

Ketua: Andi Sofyan Hasdam (Ketua Umum)

Direktur: Andi Adi Saputra Hasdam (Manajer Tim)

Stadion: Mulawarman
Sejarah
Oleh Yuslan Kisra

Data Klub:

Didirikan: 18 Juni 1988
Ketua Umum: dr.H.A. Sofyan Hasdam, Sp.S
Manajer Tim: Andi Faisal Sofyan Hasdam
Pelatih: Fachry Husaini
Julukan: Laskar Bukit Tursina dan Laskar Khatulistiwa
Stadion: Mulawarman Bontang, Indonesia (kapasitas: 12.000)
Suporter: Bontang Mania

Sejarah Singkat:

Bontang Football Club atau lebih dikenal dengan sebutan Bontang FC adalah sebuah klub profesional eks Liga Sepakbola Utama (Galatama) yang berkedudukan di Botang, Kalimantan Timur. Tim berjuluk "Laskar Bukit Tursina" ini semula adalah milik perusahaan pupuk terbesar di tanah air, sehingga namanya pun sesuai dengan nama perusahaan tersebut.

Seiring dengan waktu serta beralihnya pendanaan tim ini ke Pemkot Bontang, namanya pun ikut berganti. Sempat berubah menjadi Bontang PKT, kemudian pada akhirnya menjadi Bontang FC terhitung sejak, 12 Juni 2009.

Sejarah panjang klub ini dimulai pada 1978, tepatnya pada era kompetisi sepakbola semi-profesional Galatama dan amatir, yakni Perserikatan masih bergulir.

Dukungan dana yang memadai dari salah satu perusahaan pupuk terbesar di tanah air, Pupuk Kalimantan Timur (PKT), membuat tim ini tetap eksisi, meski sejumlah klub eks Galatama "gulung tikar" akibat krisis finansial.

Hebatnya, sejak pertama kali mengikuti kompetisi semi-profesional yang berlabel Liga Indonesia pada musim 1994/95, yakni peleburan Galatama dan Perserikatan, tim ini tidak pernah turun kasta.

Bahkan di musim pertama, PKT sempat membuat sensasi dengan menembus empat besar, di tengah dominasi tim-tim eks Perserikatan, yang mendapat sokongan dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Sayangnya di semi-final PKT dibekuk tim eks Galatama lainnya, Petrokimia Putra, dengan skor tipis 1-0. Langkah sensasional kembali mereka catat di musim kompetisi 1999/00.

Di mana tanpa terduga PKT mampu merengsek hingga ke final. Tapi dewi fortuna rupanya belum berpihak ke kubu PKT sehingga mereka harus puas dengan posisi runner-up, setelah dikandaskan tim bertabur bintang saat itu, PSM Makassar, juga dengan skor tipis 3-2.

Sejak saat itu prestasi tim yang saat ini tampil di Superliga, kompetisi paling bergengsi di tanah air, cenderung stagnan. Bahkan keikutsertaan mereka di Superliga pun bukan diperoleh dari jalur kompetisi seperti kontestan Superliga lainnya, namun karena mundurnya Persiter Ternate dan Persmin Minahasa.

Oleh PT Liga Indonesia yang kala itu masih bernama Badan Liga Indonesia (BLI), PKT bersama PSIS Semarang tampil sebagai pengganti dua tim yang mundur tersebut.

Hal itu setelah BLI menetapkan PKT lolos verifikasi dengan nilai tertinggi bersama Mahesa Jenar, dengan menyingkirkan tim divisi utama lainnya yang ikut mencari peruntungan tampil di Superliga, kasta tertinggi sepakbola nasional musim depan.

Itu dengan memanfaatkan dua tempat yang ditinggal Persiter dan Permin Minahasa, yang mendapatkan tiket Superliga dari jalur kompetisi, sayang harus mundur karena dilanda krisis finansial.

Tiga Pemain Bintang:

Francisco Aldo Barreto Miranda
Kehadiran mantan bomber PSM Makassar yang musim ini dipinjamkan ke Persisam Samarinda, dipastikan bakal mampu menyelesaikan krisis lini depan tim ini. Kemampuan striker asing asal Paraguay ini dalam menjebol gawang lawan sangat diharapkan bisa menyelesaikan problem yang selama ini dihadapi.

Muhammad Bahtiar
Sukses mendatangkan mantan gelandang Arema Malang ini merupakan perekrutan terbaik yang dilakukan manajemen Bontang FC. Maklum saja karena pemain yang sebelumnya pernah berguru di Argentina bersama timnas U-23 ini dipastikan lagi bagus-bagusnya. Apalagi, selama dia bergabung di Arema, pemain yang merupakan "anak emas" mantan pelatih timnas Indonesia Ivan Kolev ini, kerap menghuni bangku cadangan.

Iqbal Samad
Sempat berebut dengan manajemen PSM Makassar, defender kelahiran 20 Februari ini akhirnya tetap berlabuh di Bontang FC. Kehadirannya dipastikan bakal menjadi andalan tim ini disektor pertahanan. Terlebih karena edisi perdana Superliga musim ini, pertahanan Bontang FC yang kala itu masih bernama PKT Bontang adalah terburuk kedua setelah Persita Tangerang, yang akhirnya degradasi ke divisi utama.

Skuad Pemain:

KIPER - (58) Sumardi, (33) Ade Mukhtar, (33) Randy Wulur. BELAKANG - (91) Iqbal Samad, (11) Anda Hermawan, (27) Tito Purnomo, (16) Rusdiansyah, (4) Moises Moldonado, (15) Joko Sidik. TENGAH - (5) Ali Khadafi, (28) Arifki Eka Putra, (13) Trias Budi Susanto, (25) Muhammad Bahtiar, (14) Al Muttawakil, (23) Satria Feri, (29) M. Fadil Sausu, (30) Usman, (32) Irdan, (81) Sardianata. DEPAN - (20) Iwan, (18) Francisco Aldo Barreto Miranda, (9) Rafael, (8) Aswar, (10) Cornelius Gedy.


Prediksi Musim 2009/10:
Terus menghuni papan bawah pada edisi perdana Superliga musim ini membuat manajemen Bontang FC melakukan perombakan skuad tim secara besar-besaran. Sejumlah pemain baru didatangkan dengan harapan bisa lebih baik musim depan. Target realistis pun diapungkan dengan menempati papan atas kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional di akhir musim. Dengan materi yang ada seperti sekarang, capaian target tersebut bukan hal mustahil. Sedangkan untuk tampil sebagai juara, sepertinya masih sangat sulit.
Catatan Prestasi

Catatan Prestasi:

Galatama
1988/89: Peringkat 9
1989/90: Peringkat 3
1990/91: Peringkat 2
1991/92: Peringkat 2
1992/93: Papan tengah Kompetisi Galatama
1993/94: Papan tengah Kompetisi Galatama

Liga
1994/1995 : Semi-final
1995/1996 : 12 Besar
1996/1997 : Peringkat 6 Wilayah Timur
1998/1999 : 10 Besar
1999/2000 : Runner-up
2001 : Peringkat 5 Wilayah Timur
2002 : Peringkat 6 Grup Timur
2003 : Peringkat 10 Wilayah Timur
2004 : Peringkat 11 Wilayah Timur
2005 : Peringkat 6 Wilayah Timur
2006 : Peringkat 10 Wilayah Timur
2007 : Peringkat 13 Wilayah Timur (Promosi Superliga sebagai pengganti)
2008/09: peringkat ke-13 Superliga

Copa
2005: Babak 16 besar
2006: Babak 32 besar
2007: Babak 16 besar
2008: Babak 48 besar

Profil PSM Makasar

Berdiri: 1915

Alamat: Jl. Dr. Sam Ratulangi No.3 Kompleks PDAM Indonesia

Telpon: +62 (0) 411 380388

Ketua: Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (Ketua Umum)

Direktur: Kadir Halid (Manajer Tim)

Stadion: Andi Mattalata Mattoangin
Sejarah
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 8
Nama Stadion: Mattoangin (Kapasitas 20.000)
Tanggal Berdiri: 1915
Julukan: Juku Eja, Ayam Jantan dari Timur
Kelompok Suporter: The Macz Man, Ikatan Supporter Makassar (ISM)

Sejarah Singkat:

Persatuan Sepakbola Makassar atau lebih populer dengan sebutan PSM Makassar, adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tim berjuluk Juku Eja yang juga biasa dijuluki Ayam Jantan dari Timur merupakan salah satu tim terkuat di pentas sepakbola nasional.

Kisah terbentuknya PSM Makasar dimulai pada 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepakbola bernama Makassar Voetbal Bond [MVB] yang di kemudian tercatat sebagai embrio PSM. Dalam perjalanannya, MVB menampilkan putra-putra pribumi di jajaran elite persepakbolaan Hindia Belanda, seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal dan cukup disegani.

Pada masa itu, sekitar 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS, sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia. Pendek kata, MVB langsung melejit sebagai klub ternama.

Sayang pada usianya yang ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Itu karena orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap, sedangkan pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa [pekerja paksa]. Sebagiannya lagi dikirim ke Burma [kini Myanmar]. MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepakbola di Indonesia kala itu.

Apalagi Jepang menerapkan aturan segala yang berbau Belanda harus dimusnahkan. Tak terkecuali itu adalah klub sepakbola. Sebaliknya, untuk mencari dukungan penduduk setempat, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepakbola Makassar [PSM].

Pada dekade 1950, PSM mulai melakukan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Salah satunya yang paling fenomenal tentunya adalah Ramang. Bahkan kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM dan tercatat dalam sejarah sepakbola nasional sebagai legenda itu tetap dikenang hingga saat ini. Mungkin itu pula yang membuat tim ini terkadang dijuluki Pasukan Ramang.

PSM pertama kali menjadi juara perserikatan pada 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan di partai final yang digelar di Medan. Sejak saat itu PSM menjadi kekuatan baru di jagad sepakbola Indonesia. Lima kali gelar juara perserikatan mereka raih serta beberapa kali runner-up.

Di era sepakbola profesioanl, tim ini pernah mencatat prestasi mengesankan dengan menjadi The Dream Team ketika mengumpulkan sejumlah pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Julianto, yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. Hebatnya, PSM kala itu hanya dua kali menelan kekalahan dari 31 pertandingan yang mereka mainkan.

Tiga Pemain Bintang:

- Daryoush Ayyoubi
Kendati baru bergabung pada musim ini, namun Daryoush sudah merebut hati suporter PSM. Mantan pemain timnas U-21 Iran ini tidak hanya tajam, tapi juga memiliki umpan akurat. Pemain berpostus 194 cm ini membuat dua assist ketika mengalahkan Persisam Samarinda di final turnamen Makassar Cup.

- Syamsul Bachri Chaerudin
Kapten PSM ini dianggap sebagai senior di tim yang berisikan banyak pemain muda. Kendati memiliki postur tidak terlalu tinggi dan besar, pemain berposisi di lini tengah ini memiliki kekuatan dan stamina diatas rata-rata. Syamsul juga cukup lincah ketika menguasai bola, dan mampu membaca permainan serta memiliki daya jelajah tinggi.

- Christian Carrasco
Penyerang asal Cili ini dijuluki Spiderman, karena setiap habis mencetak gol selalu melakukan selebrasi memakai topeng tokoh kartun super hero itu. Karakter lugas dan keras pemain yang sudah kenyang pengalaman di kompetisi Indonesia ini sangat cocok dengan ciri khas PSM. Carrasco pun mencetak enam gol di turnamen Makassar Cup, dan terpilih menjadi top skorer

Nama Pelatih:
Hanafing

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Samsidar, (20) Fakhrul Nurdin. BELAKANG - (29) Handi Hamzah, (23) Arifin, (22), Fandi Edi, (14) Faturahman, (3) Adnan Buyung, (2) Hendra Wijaya, (17) Adrian Samsul, Hendry Nyobi Koti. TENGAH - (8) Syamsul Bachri Chaerudin, (25) Diva Tarkas, (6) Asri Akbar, (13) Freklyn Siegers, (18) Gufron Lakahia, (28) Aditya Putra Dewa, (15) M Aidil, (27) Risnandar Amri, Daniel Soarez Baroni. DEPAN - (32) Yudi Kenci, (21) M. Rahmat, (12) M. Fadly, (20) M Reza, (9) Christian Carrasco, Daryoush Ayyoubi.


Prediksi musim 2009/10:
Dengan materi pemain yang kebanyakan wajah baru, PSM masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi guna menemunkan bentuk permainan. Pemain senior seperti Syamsul Chaeruddin harus bekerja keras mendidik 'adik-adiknya' agar mereka cepat padu. Belum lagi perang dingin antara pelatih Hanafing dengan manajer tim Kadir Halid menjelang kompetisi bergulir, membuat internal PSM bermasalah. Jika kondisi ini tidak berubah dalam perjalanan kompetisi, maka PSM hanya bisa berada di papan tengah.
Catatan Prestasi

Catatan Prestasi:
- 5 kali juara Perserikatan (1957, 1959, 1965, 1966, 1991/92)
- 1 kali juara Liga Indonesia (1999/00)

profil arema malang

Berdiri: 1987

Alamat: Jl. Panderman No.2A Indonesia

Telpon: +62 (0) 341 551462 / 586047

Ketua: Gunadi Handoko (Direktur Utama)

Direktur: Rendra Kresna (Manajer Tim)

Stadion: Kanjuruhan
Sejarah
Posisi akhir musim 2008/09: Peringkat 10
Nama Stadion: Kanjuruhan (Kapasitas 30.000)
Tanggal Berdiri: 11 Agustus 1987
Julukan: Singo Edan
Kelompok Suporter: Aremania

Sejarah Singkat:
Persatuan sepakbola Arek Malang atau lebih dikenal dengan sebutan Arema Malang adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur. Semula tim yang lahir pada 11 Agustus 1987 atas dasar prakarsa Acub Zaenal, pencetus lahirnya klub Galatama, ini bernama Aremada, yang merupakan gabungan klub lokal Malang Armada 86 dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema 86.

Upaya untuk mempertahankan klub Galatama Arema 86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena kesulitan dana. Dari sinilah, Acub Zaenal bersama putranya Lucky, lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema 86 agar bisa tetap bertahan.

Nama Arema 86 pun diubah menjadi Arema dan ditetapkan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akte notaris Pramu Haryono SH No 58. Sejak saat itu, Arema mulai menggelar persiapan layaknya sebuah tim profesional. Baik itu menyangkut skuad timnya maupun fasilitas bagi semua pemain dan ofisialnya.

Prestasi klub Arema dikancah sepakbola nasional terbilang pasang surut. Hal itu karena tergantung pembiayaan klub yang menjadi kendala utama. Maklum saja karena bukan klub "Plat Merah", sehingga tidak mendapatkan kucuran dana APBD. Meski demikian, mahkota juara Galatama pernah mereka rebut pada musim kompetisi 1992/93.

Sejak mengikuti Liga Indonesia, gabungan klub dari Perserikatan dan Galatama, Arema tercatat pernah tiga kali masuk putaran kedua atau babak delapan besar. Namun kendala finansial terus saja menghimpit perjalanan klub ini, hingga akhirnya diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003.

Akibat krisis keuangan itu pun membuat Arema turun kasta di divisi satu. Tapi dengan kekuatan finansial baru, Arema hanya satu musim berada di divisi satu dan kembali promosi dengan status sebagai juara. Sejak saat itu prestasi Arema cenderung stabil hingga menembus Superliga, kompetisi kasta tertinggi di tanah air yang baru pertama kali digulirkan musim ini.

Tiga Pemain Bintang:

- Markus Haris Maulana
Terdegradasinya PSMS Medan membuat Markus mencari klub yang berlaga di Superliga Indonesia. Akhirnya, Markus berlabuh di Arema mulai musim 2009/10. Markus bakal menjadi aktor sentral barisan pertahanan terakhir Arema. Saat ini, Markus masih menjadi kiper utama tim nasional senior.

- Pierre Njanka
Pendatang baru di Arema pada musim ini. Arema yang membutuhkan stopper jangkung dan lugas menemukan sosok ideal di diri Pierre Njanka. Pemain asal Kamerun ini pernah memperkuat negaranya di Piala Dunia 1998 dan 2002 serta malang melintang di kompetisi Ligue 1 Prancis.

- Noh Alam Shah
Ujung tombak Singapura ini merupakan andalan di tim nasional. Ketajamannya di barisan depan terlihat dari 108 koleksi gol untuk Tampines Rovers dari 133 kali penampilannya pada 2003-2007. Musim lalu, Noh Alam melesakkan 14 gol. Hanya saja, Noh Alam dikenal sebagai pemain bertemperamen tinggi, dan kerap tersandung masalah.

Nama Pelatih:
Robert Albert Rene (Belanda)

Skuad Pemain:

KIPER - (1) Markus Haris Maulana, (2) Kurnia Meiga, (54) Aji Saka. BELAKANG - (3) Zulkifli, (16) Benny W., (18) Hermawan, (45) Waluyo, (4) Purwaka, (12) Irvan R, (17) Pierre Njanka, (22) Al Farisi, (15) Sunarto. TENGAH - (20) Bustomi, (8) Roni Firman, (7) Tommy P, (11) Juan Revi, (31) Jalal Main, (30) Landry, (23) Fahrudin, (6) Ridhuan, (5) Dendy S, (10) Faris. DEPAN - (14) Ghery Setia, (19) Rahmat Afandi, (21) Noh Alam Shah, (27) Firmansyah, (9) Roman Chmelo.


Prediksi musim 2009/10:
Arema membidik musim ini dengan perbaikan cukup berarti, baik dari segi manajemen klub maupun materi pemain. Sejumlah pemain berkualitas didatangkan untuk melapisi pemain muda yang musim lalu hanya membawa Arema ke posisi 10 klasemen akhir. Target masuk papan atas klasemen cukup realitis, dan dapat dipenuhi tim Singo Edan.
Catatan Prestasi

Catatan Prestasi:

Galatama

Juara: 1992/93

Liga Indonesia

1994/95: Peringkat ke-6 Divisi Utama Wilayah Timur
1995/96: Peringkat ke-12 Divisi Utama Wilayah Timur
1996/97: Peringkat ke-3 Divisi Utama Wilayah Barat
1997/98: Kompetisi dihentikan
1998/99: Peringkat ke-3 Divisi Utama Wilayah Tengah
1999/00: Babak Delapan Besar Divisi Utama
2001: Babak Delapan Besar Divisi Utama
2002: Babak Delapan Besar Divisi Utama
2003: Peringkat ke- 17 Divisi Utama (Degradasi ke Divisi I)
2004: Juara Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
2005: Babak Delapan Besar Divisi Utama
2006: Babak Delapan Besar Divisi Utama
2007: Babak Delapan Besar Divisi Utama (Lolos Superliga)
2008: Peringkat ke-10 Superliga

Copa Indonesia

Juara: 2005, 2006

PROFIL Persik Kediri

PROFIL Persik Kediri

Berikut profil lengkap Persik Kediri:

Berdiri: 1950
Alamat: Jl Diponegoro no 7, Kediri.
Telepon: (0354) 686690
Ketua Klub: HA Maschut
Stadion: Brawijaya Kediri.

Sejarah Singkat

Persatuan Sepakbola Indonesia Kediri yang lebih populer dengan sebutan Persik Kediri adalah sebuah klub sepakbola profesional tanah air yang berbasis di Kediri, Jawa Timur. Tim berjuluk Macan Putih saat ini adalah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional.

Seperti dilansir situs resmi Persik Kediri, tim ini berdiri sejak 1950. Sayang tidak diketahui pasti mengenai tanggal dan bulan pendiriannya. Tercatat sebagai pendiri adalah Bupati Kediri R Muhammad Machin, yang pada saat itu Kediri masih berupa kabupaten dan tidak ada pemisahan wilayah seperti sekarang, kabupaten dan kota.

Pendirian klub ini dibantu Kusni dan Liem Giok Djie. Di mana pertama kali yang dilakukan Machin adalah merancang bendera tim yang tersusun dari dua warna berbeda. Bagian atas berwarna merah dan bawahnya hitam dengan tulisan PERSIK di tengah-tengah dua warna berbeda itu, kemudian mendaftakan diri ke PSSI.

Pada dekade 1960 hingga 1990-an, Persik masih belum dikenal di pentas sepakbola nasional. Tim ini bahkan kalah tenar dibandingkan dengan saudara mudanya Persedikab Kabupaten Kediri, yang pada era 1990-an tercatat dua kali mengikuti kompetisi sepakbola profesional tanah air berlabel Liga Indonesia.

Barulah pada saat kepengurusan ditangani Walikota H. A. Maschut pada 1999, Persik menunjukkan perubahan luar biasa. Tim ini bahkan langsung menjelma menjadi "raksasa" sepakbola nasional. Mengawali debutnya di pentas divisi I pada musim 2000/01, setelah tampil sebagai juara divisi II pada musim sebelumnya, Persik terus menggebrak pentas sepakbola nasional dengan prestasi.

Hanya tiga musim meniti kompetisi di level kedua itu, Persik melaju ke divisi utama juga dengan predikat juara divisi I pada musim 2002. Tampil sebagai pendatang baru di pentas "nomor wahid" kompetisi sepakbola nasional, Persik bertekad tidak sekedar numpang lewat. Itu dibuktikan dengan melakukan persiapan yang cukup serius. Baik dari segi materi pemain maupun finansial.

Usaha keras Persik di bawah komando manajer Iwan Budianto rupanya berhasil, setelah Piala Presiden yang menjadi lambang supermasi tertinggi sepakbola nasional berhasil mereka boyong, di musim pertama tampil di divisi utama. Sejak saat itu Persik langsung menjelma menjadi tim papan atas, karena mampu mengandaskan ambisi tim-tim papan atas yang punya nama besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar.

Hebatnya lagi, prestasi itu kembali mereka raih pada musim 2006, setelah menghentikan perlawanan PSIS Semarang 1-0 di partai final yang digelar di Stadion Manahan, Solo. Piala Presiden pun kembali berlabuh di Kota Kediri. Satu prestasi yang terbilang luar biasa bagi tim pendatang baru, dengan sukses menjadi juara sebanyak dua kali hanya dalam kurun waktu empat tahun menembus divisi utama.

Kiprah Di Superliga

Menghadapi Superliga 2008/09, manajemen Persik bertekad mengulang sukses yang pernah diraih di pentas divisi utama sebelumnya. Itu terlihat dengan persiapan yang dilakukan. Di mana tim ini menggelar persiapan lebih awal disaat kontestan lainnya masih bergelut dengan berbagai masalah.

Diawali dengan merekrut pelatih asal Moldova yang sebelumnya membesut Persib Bandung Arcan Iurie Anatolivicie, Persik menggebrak dengan melakukan trasnfer spektakuler memboyong lima pilar andalan PSMS Medan, yang sebelumnya tampil sebagai runner-up Liga Indonesia. Mereka adalah, Mahyadi Panggabean, Saktiawan Sinaga, Markus Horison, Legimin Raharjo, dan Usep Munandar.

Padahal sebelumnya, mereka telah lebih dahulu merekrut pemain dari Arema Malang dan dua pilar Persija Jakarta Hamka Hamzah dan M Roby. Kekuatan Persik juga ditopang tiga pemain asing berkualitas yakni Christian Gonzales, Ronald Fagundez, dan Danilo Fernando. Pendek kata, Persik berharap bisa menjadi the dream team di Superliga.

Sayang ambisi itu tidak terwujud. Kekuatan skuad Persik yang dimotori mayoritas pemain nasional plus tiga legiun asing berkualitas tidak juga menakutkan bagi kontestan Superliga lainnya. Di luar dugaan mereka bahkan dipermalukan Persijap Jepara, tim yang selama masa persiapan tidak seheboh Persik Kediri, di laga awal Superliga.

Semakin parah setelah krisis finansial malanda tim ini, akibat beban biaya yang cukup besar untuk membayar pemainnya yang mayoritas bintang dengan harga selangit. Apalagi kucuran dana APBD Kota Kediri yang selama ini menjadi tumpuan tidak semulus yang diharapkan. Buntutnya, manajemen menyatakan untuk menjual sejumlah pemain bintangnya di putaran kedua.

Namun belakangan keputusan itu diubah dan diganti dengan pemotongan gaji dari nilai kontrak hingga 50 persen. Sejumlah pilar Persik pun gerah dan menyatakan ingin hengkang, seiring dengan penawaran yang mereka terima dari sejumlah klub kontestan Superliga lainnya. Sebut saja Christian Gonzales yang secara resmi sudah dipinang Persib Bandung, Danilo Fernando dikabarkan akan hengkang ke Deltras, serta beberapa mantan pilar PSMS yang bakal kembali ke klub lamanya.

Peluang Juara

Krisis finansial hebat yang membuat sejumlah pilarnya bakal hengkang semakin menyulitkan Persik Kediri memenuhi ambisinya meraih juara Superliga musim ini. Maklum saja, tanpa beberapa pilar itu dipastikan Macan Putih akan menjadi ompong. Apalagi jika harus bersaing dengan tim papan atas lainnya yang lebih siap dalam berebut mahkota juara.

Sangat tragis memang, tapi demikianlah fakta yang harus dihadapi. Meski tidak ada yang berani menjamin tanpa pemain bintang, Persik tidak bisa berbuat banyak. Namun, dengan kondisi keuangan yang morat marit sudah pasti bakal berimbas pada prestasi di lapangan. Itu dibuktikan dengan apa yang mereka raih di putaran pertama.

Dari 17 pertandingan yang mereka lakoni, Budi Sudarsono dan kawan-kawan hanya menorehkan 28 poin dan menempati papan tengah. Hasil dari delapan kali menang, empat kali seri, dan lima kali kalah. Tidak begitu buruk memang karena hanya terpaut 11 poin dengan pimpinan klasemen sementara Persipura Jayapura. Tapi jika sejumlah pemain bintangnya hengkang, bisa ditebak apa yang akan dialami tim ini di putaran kedua.

Prestasi

Liga Indonesia

1994/95: Divisi II
1995/96: Divisi II
1996/97: Divisi II
1997/98: Divisi II (kompetisi dihentikan)
1998/99: Divisi II
1999/00: Juara Divisi II (promosi ke divisi I)
2001: Peringkat ke-3 Grup Tengah Divisi I
2002: Juara Divisi I (promosi ke divisi utama)
2003: Juara Divisi Utama
2004: Peringkat ke-9 Divisi Utama
2005: Babak Delapan Besar Divisi Utama
2006: Juara Divisi Utama
2007: Babak Delapan Besar Divisi Utama (promosi ke Superliga)

Turnamen Nasional

2003: Juara Piala Gubernur Jawa Timur I
2005: Juara Piala Gubernur Jawa Timur III
2005: Runner-up Piala Emas Bang Yos
2006: Juara Piala Gubernur Jawa Timur IV
2008: Juara Piala Liga Jawa Timur VI

Turnamen Internasional

2004: Semi-final JVC Cup di Vietnam
2004: Peringkat ke-3 Grup G Liga Champions Asia
2006: Peringkat ke-3 Grup E Liga Champions Asia

Persib Bandung Pulangkan Pemain Australia

VIVAnews - Persib Bandung memulangkan satu pemain asingnya. Merasa peran Matthew Osvaldo Mayora tidak sesuai dengan kebutuhan tim, Pelatih Maung Bandung Jaya Hartono memutuskan untuk mendepak Mayora keluar bumi Parahyangan.

"Secara kasat mata Matthew sebenarnya pemain yang cukup bagus. Kualitas sepakbolanya cukup. Namun dia bukan pemain yang kami butuhkan. Saat ini Persib tidak membutuhkan seorang pemain yang berposisi di sektor gelandang serang. Sudah ada pemain di posisi tersebut," kata Jaya Hartono.

Matthew Osvaldo Mayora adalah mantan pemain timnas Australia U-21. Seperti diberitakan GOSport, Kamis, 22 Oktober 2009, ia langsung dipulangkan ke negaranya menyusul keputusan Jaya.

"Saya sebenarnya sangat ingin bergabung dengan Persib. Saya tahu kalau Persib adalah tim besar yang punya pendukung fanatik. Seya harus menutup hasrat saya dan saya menerima apapun keputusan yang diambil Persib," kata Matthew Mayora.

Saat ini Persib lebih membutuhkan pemain sayap yang sama baiknya di sisi kanan atau kiri. Jaya menjelaskan Persib masih kekuarangan suplai umpan silang yang matang untuk dimanfaatkan para penyerangnya.

Untuk mencari pemain yang dibutuhkan, Jaya mengatakan lebih memilih pemain asing dari Asia. Ia berjanji akan bergerak cepat untuk memastikan Persib mendapatkan pemain yang sesuai dengen kebutuhan.

Preview PSM vs Persipura

Semua Pemain Persipura dalam Kondisi Prima

VIVAnews - Persipura Jayapura akan dijamu tuan rumah PSM Makassar dalam lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2009-2010, Kamis 22 September 2009. Skuad Persipura dalam kondisi prima menyongsong laga itu.


Hal tersebut disampaikan Pelatih Persipura Jayapura, Jacksen Ferreira Tiago, usai mencoba lapangan Stadion Mattoanging Gelora Andi Mattalatta, Makassar, Rabu 21 Oktober 2009. Menurutnya, saat menghadapi tuan rumah PSM Makassar semua pemainnya siap dimainkan. Kecuali Immanuel Wanggai yang dilarang tampil oleh PSSI.

“Puji Tuhan, semua pemain dalam kondisi prima. Dan saya tegaskan Persipura tidak ada masalah dengan pemain. Immanuel Wanggai sudah punya pengganti,” kata mantan striker PSM Makassar pada Liga Indonesia II tersebut kepada wartawan.

Dengan kondisi itu, Persipura bertekad untuk bermain maksimal demi memenuhi target mencuri poin di kandang PSM. Jacksen mengklaim, timnya memiliki persiapan yang cukup bagus dalam menghadapi PSM. Namun, semua akan ditentukan sejak kick off.

“Saya berharap, Edward Ivakdalam cs bisa memanfaatkan setiap peluang untuk menang. Sebab, target kita adalah mencuri poin. Satu saya kira cukup, tapi kalau bisa tiga kenapa tidak,” tegasnya dalam bahasa Indonesia yang cukup lancar.

Lebih jauh, Jacksen mengaku buta terhadap kekuatan PSM yang memiliki banyak pemain baru dan muda. Namun, ia tidak mau meremehkan tim bergelar Juku Eja tersebut. Bagi Jacksen, Syamsul Chaeruddin cs tetap sebagai tim berbahaya dan perlu diwaspadai.

“Apalagi PSM akan didukung oleh suporter fanatiknya,” kata Jacksen lagi.

Dalam kesempatan sama, Jacksen enggan bercerita soal strategi dan formasi yang akan dimainkan. Namun dari sesi latihan di Stadion Mattoanging, Jacksen terlihat akan memaksimalkan permainan sayap kiri dan kanan, serta permainan bola-bola pendek.

Tugas tersebut akan diperankan oleh Edward Ivakdalam, Hendra Ridwan, Ricardo Salampessy dan Erol Iba. Kemudian sesekali dibantu oleh Ortizan Salossa, Tinus Pae, Gerald Pangkaly dan Jack Komboy dari belakang.

Sedangkan Alberto “Beto” Goncalves dan Boaz Solossa akan menunggu di depan untuk mencetak gol. Tapi, apakah formasi tersebut akan digunakan?

“Kita lihat aja nanti,” pungkas Jacksen berdiplomasi.

Gol Wawan Selamatkan Persik Kediri

Persik Kediri akhirnya terhindar dari kekalahan saat bersua Pelita Jaya. Sempat tertinggal lewat gol Edison Fonseca di babak pertama, Macan Putih akhirnya mampu membalas lewat Wawan Widiantoro.

Dengan hasil ini, Persik berhasil naik satu peringkat di klasemen. Tim besutan Gusnul Yakin ini mengoleksi tiga poin dari tiga hasil seri. Sedangkan bagi Pelita, satu poin ini menjadi poin pertama setelah di pertandingan sebelumnya mengalami dua kekalahan.

Pada pertandingan lanjutan Liga Super Indonesia 2009/2010 yang digelar di Stadion Siliwangi Bandung, Rabu 21 Oktober 2009, Pelita sebenarnya berpeluang mengantongi tiga poin.

Tim besutan Fandi Ahmad langsung mengejutkan dengan gol cepat Fonseca. Pertandingan baru berjalan kurang dari satu menit, striker Kolombia ini berhasil menjebol gawang Fauzi Toldo.

Berawal dari umpan terukur Esteban Vizcarra, Fonseca berhasil melewati dua bek Persik sebelum akhirnya menaklukkan Toldo. Kedudukan sementara 1-0 buat Laskar Karawang.

Unggul satu gol tak lantas membuat Pelita mengendurkan serangan. Skuad racikan Fandi Ahmad ini terus menebar ancaman sepanjang 45 menit babak pertama. Namun hingga turun minum kedudukan tidak berubah.

Memasuki babak kedua, kendali permainan tetap dibawah kendali Laskar Karawang. Peluang pertama Pelita datang dari bek Eduardo di menit 52. Sayangnya tendangan bebas Eduardo masih tipis di atas mistar.

Duet playmaker Vizcarra dan striker Fonseca terus menebar ancaman. Hingga 90 menit pertandingan Pelita Jaya masih unggul 1-0 dan berpeluang meraup poin penuh.

Namun malapetaka datang di masa injurytime. Berawal dari sepakan pojok, Wawan Widiantoro yang tanpa pengawalan berhasil melepaskan tendangan voley di dalam kotak penalti yang gagal diantisipasi Dian Agus P. Gol Wawan ini membuyarkan kemenangan perdana Pelita sekaligus menutup laga itu dengan kedudukan 1-1.

Susunan Pemain:

Pelita: Dian Agus P, Supardi, Achmad Juprianto, Eduardo, Agustia Batubara, Moh Ridwan, Yusmadi, Ardan Aras, Esteban Vizcarra, Edison Fonseca, I Made Wirahadi (Khusnul Yuli, 73').

Persik: Fauzi Toldo, Khusnul Yuli, Sulis Budi, Gunawan, Mahyadi Panggabean (Agus Susanto, 14'), Harianto, Jefri Dwi Hadi, Legimin Raharjo, Amarildo Souza, Patricio Morales (Dodit Fitrio, 76'), Saktiawan Sinaga

Lagi-lagi Jadwal ISL Direvisi

Beberapa laga Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 kembali mengalami revisi. Mayoritas terjadi imbas izin pertandingan yang masih bermasalah.

CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono mengungkapkan, beberapa klub meminta penjadwalan ulang lantaran alasan berbeda. Bentrok Persitara Jakarta Utara kontra Persik Kediri yang dijadwalkan pada 21 Oktober 2009 akhirnya

diundur menjadi 26 Desember 2009. Pertandingan Pelita Jaya versus Persebaya Surabaya, pun mesti digelar pada 23 Desember 2009, sedianya direncanakan pada 25 Oktober 2009.

“Izin pertandingan Persitara baru turun pada November. Pelita Jaya juga mengalami masalah serupa. Semuanya ya digeser saja agar efektif. Sebab, bila memaksakan dengan skema laga tanpa penonton, malah tidak bagus,” ujar Joko.

Liga melakukan perubahan jadwal pertandingan untuk kali keempat. Revisi jadwal pertama dilakukan terhadap bentrok Persiwa Wamena kontra Persipura Jayapura yang awalnya direncanakan pada Minggu, 11 Oktober 2009. Namun, pertandingan tersebut akhirnya mundur tiga hari, karena gelaran laga Community Shield (CS).

Pemindahan jadwal juga diberikan kepada laga awal Sriwijaya FC, setelah venue CS dipindah ke Makassar. Selain pemindahan, proses perbaikan jadwal juga dieksekusi bagi Persija Jakarta, Persitara Jakarta Utara, serta Pelita Jaya lantaran izin partai kandang (home) tidak keluar selama Oktober.

“Khusus bagi Persebaya, mereka memiliki kesempatan untuk mengajukan klaim ganti rugi material kepada Pelita Jaya. Siapa tahu, mereka sudah memesan tiket atau down payment akomodasi lainnya yang sudah pasti hangus. Dengan asumsi nilainya wajar sesuai ketentuan, maka Pelita Jaya wajib membayarnya,” terangnya.

Bukan hanya mundur, Liga juga memajukan jadwal home PSM Makassar. Pertandingan Juku Eja kontra PSPS Pekanbaru resmi digelar 3 November 2009 dari semula 21 November 2009.

“Pertandingan itu awalnya digelar pada Sabtu (21 November 2009). Tapi, PSM berharap bisa memakai gelandang Syamsul Chaeruddin yang sedang menjalani TC bersama timnas. Kebetulan BTN memberi izin, apalagi agenda baru bertanding ke luar negeri dilakukan tiga hari sesudahnya. Liga pun sudah memberikan konfirmasi ke BTN," kata Joko.

Rabu, 21 Oktober 2009

Jadwal Pertandingan (live on TV)

LIGA SUPER INDONESIA (ISL)
Rabu, 21 Oktober:
Pelita Jaya vs Persik (antv 15.30 WIB)

Sabtu, 24 Oktober:
PSPS vs Persijap (antv 15.30 WIB)

Minggu, 25 Oktober:
Pelita Jaya vs Persebaya (antv 19.00 WIB)

Klasemen Sementara

LIGA SUPER INDONESIA (ISL)
TOP SKORER
3 Gol-
Leonardo Martin Zada (Persela), Aldo Baretto (Bontang FC), Noor Hadi (Persijap), Andi Oddang (Persebaya)
2- Boaz Solossa (Persipura), Bambang Pamungkas (Persija), Johan Yoga Utama (Persiba), Josh Maguire (Persebaya), Herman Dzumafo (PSPS), Robbie Gaspar (Persema)

Laga Diundur, Persebaya Beruntung

Persebaya menyambut gembira pengunduran jadwal pertandingan kontra Persitara. Duel berlabel Liga Super Indonesia (ISL) 2009/2010 ini sejatinya akan digelar di Stadion Lebak Bulus Jakarta Selatan, Kamis, 22 Oktober 2009.

PT Liga Indonesia terpaksa menunda duel Persitara vs Persebaya. Langkah ini diambil terkait jadwal pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan para menterinya yang akan digelar, Selasa, 20 Oktober 2009.

Bagi Bajul Ijo penundaan ini merupakan angin segar. Pasalnya Andi Odang cs bakal dapat tambahan waktu untuk melakukan persiapan sebelum menghadapi Pelita Jaya, di Stadion Siliwangi, Bandung, 25 Oktober 2009.

"Penundaan ini menguntungkan kami. Kami punya waktu agak lama dan bisa beristirahat. Saya berharap kita lebih greget dan motivasi anak-anak jadi berlipat," kata Manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar kepada VIVAnews, Senin 19 Oktober 2009.

Saat bertanding lawan Pelita Jaya Minggu mendatang, Persebaya akan mendapat tambahan dua pemain asing lagi. Mereka dalah Ngon A Djam dan John Tarkpor. Kendala administrsi membuat Keduanya harus absen pada dua laga Persebaya sebelumnya.

"Tarkpor masih di Jakarta, dan Ngon dalam perjalanan. Hari ini sudah tiba di Surabaya," ujar Saleh Mukadar.

Hal senada juga diungkapkan oleh pelatih Persebaya, Danurwindo. Mantan pelatih Persija itu mengatakan penundaan jadwal akan menguntungkan timnya. Maklum selama ini Danur sangat menantikan kehadiran Ngon A Djam dan Tarkpor.

Preview PSM vs Persipura

Jacksen Minta Persipura Bermain Lebih Cerdas

VIVAnews - Jacksen Tiago, arsitek Persipura Jayapura takkan melakukan pembenahan secara mendadak kepada pasukannya. Jacksen masih menganggap hasil imbang 2-2 melawan Persiwa Wamena di laga perdana Liga Super Indonesia (ISL) sebagai hasil positif.

“Jadi menurut hemat saya tak ada yang salah. Dua gol Persiwa bukan kesalahan pemain belakang, namun karena situasional. Gol kedua mereka lahir bukan lantaran kesalahan pemain belakang atau kiper. Gol itu terjadi seperti proses gol Didier Drogba ke gawang Aston Villa,” jelas Jacksen kepada GOSports.

Tim Mutiara Hitam telah tiba di Makassar, Senin 19 Oktober 2009, guna melakukan pertandingan tandang melawan PSM Makassar, Kamis 22 Oktober 2009. Stadion Andi Mattalata Makassar kelak juga akan jadi home base Persipura karena Stadion Mandala Jayapura tengah direnovasi.

Untuk menjaga hasil positif yang sudah didapat, kata mantan pembesut Persebaya Surabaya ini, Bhio Paulin dan kawan-kawan dituntut bermain lebih cerdas. Caranya dengan memainkan tempo permainan. Cara itu bisa mengembalikan stamina pemain sekaligus memancing amarah lawan.

“Hal ini saja yang terus harus ditekankan bagi pemain, meski tidak mudah untuk menerapkannya kepada pemain Persipura. Anak-anak selalu ingin bermain cepat dan cantik. Maklum, hal itu sudah menjadi ciri khas permainan Persipura. Jadi, tak ada niat bagi mereka untuk bermain pelan demi mengulur waktu. Padahal, cara itu sah-sah saja dalam permainan sepakbola,” Jacksen menjelaskan.

Menjamu tim Juku Eja, Persipura akan bermain normal. Itu artinnya, mereka akan tampil dengan pola sebelumnya, 4-3-3. Meski minus gelandang pekerja keras Immanuel Wanggai dan Stevie Bonsavia lantaran masuk timnas U-23, Persipura takkan kehilangan magis.

Persipura datang ke Makassar dengan kekuatan 22 pemain. Ke-22 pemain tersebut tak ada istilah pemain pelapis karena kualitas mereka berimbang. Sebab, para pemain yang dipinang Manajemen Persipura harus bisa menjadi starting XI.

Ke-22 pemain tersebut siap menjadi starting XI ketika menjamu PSM. Di mata pelatih asal Brasil ini, PSM merupakan kuda hitam.

Pasalnya, Syamsul Chaeruddin dan kawan-kawan bisa mengimbangi bahkan mengatasi tim-tim kandidat juara. PSM sukses mempermalukan Persib Bandung 2-1 dan menahan Sriwijaya FC 1-1.

“Secara detail saya sendiri belum tahu kekuatan PSM, tetapi secara umum tim besutan Hanafing ini cukup kuat. Penilaian umum itu muncul setelah melihat hasil dalam dua pertandingan awal. Saya akan coba mengorek lebih dalam kekuatan sebenarnya PSM dari beberapa teman di Makassar,” akunya.

Menurutnya, bertanding di Makassar melawan PSM merupakan suatu kerugian. Karena walau tidak sedikit masyarakat Papua di Kota Angin Mamiri, pendukung tuan rumah jauh lebih besar.

Beda halnya ketika Eduard Ivakdalam cs menjamu tim lainnya. Dukungan masyarakat lokal akan tertuju kepada Persipura lantaran ada hubungan emosional antara Jack Kamasan Komboy, Ortizan Solossa dan Jacksen Tiago.

Keduanya pernah menjadi bagian dari PSM. Di samping itu, tanah Papua juga banyak menyumbangkan pemain buat skuad PSM.

Preview Pelita Jaya vs Persik

(Persik Tak Mau Mengulang Kesalahan)

VIVAnews - Persik Kediri memulai musim 2009-2010 dengan kurang meyakinkan. Dalam dua partai pembuka di kandang, tim Macan Putih hanya bisa meraih hasil imbang.

Terakhir, Persik dipaksa bermain imbang 2-2 dengan FC Bontang pada akhir pekan lalu. Padahal dalam laga itu Persik sudah unggul dari menit pertama lewat Saktiawan Sinaga. Namun tingginya tensi dan emosi pertandingan membuat Persik harus rela kebobolan dua gol.

Beruntung tim Macan Putih terhindar dari kekalahan malam itu. Namun diakui pelatih Persik Gusnul Yakin kalau malam itu ada beberapa kesalahan yang dilakukan anak buahnya.

"Tak boleh lagi terjadi kebobolan dua gol seperti kemarin (melawan Bontang) lagi," kata Gusnul pada VIVAnews, Selasa 20 Oktober 2009.

"Mereka adalah pemain berpengalaman di segala kompetisi. Tak boleh lagi melakukan pelanggaran dan emosi," tambahnya menjawab kritik kalau para pemainnya dinilai terbawa nafsu dalam pertandingan melawan Bontang.

Rabu 21 Oktober 2009, Persik kembali menjalani pertandingan tandang berat melawan Pelita Jaya di Stadion Siliwangi. Untuk laga tandang pertama di musim ini tersebut, Gusnul berjanji akan melakukan suatu perubahan.

"Semua lini akan kami sempurnakan. Mulai dari lini depan, tengah, dan belakang. Kami akan perbaiki kinerja tim ini," ujar si pelatih.

Namun ketika ditanya apakah timnya menargetkan menang, Gusnul sedikit pesimis. Persik bertandang, kata Gusnul, dengan berusaha mendapat poin. Berapa pun kemenangan itu Gusnul mengatakan akan sangat mensyukurinya.

Selasa, 20 Oktober 2009

JADWAL PERTANDINGAN DJARUM ISL 2009

TANGGAL

HOME
AWAY STADIUM
11-10-2009

PERSELA
PELITA JAYA Surajaya
11-10-2009

AREMA
PERSIJA Kanjuruhan
14-10-2009

PERSIBA BALIKPAPAN
SRIWIJAYA FC Persiba
14-10-2009

PSM
PERSIB Mattoanging Andi Mattalatta
14-10-2009

PERSIWA
PERSIPURA Pendidikan
14-10-2009

PERSIJAP
PELITA JAYA Gelora Bumi Kartini
14-10-2009

PERSELA
PERSITARA Surajaya
14-10-2009

PERSEBAYA
BONTANG FC Gelora 10 November
14-10-2009

PERSIK
PERSISAM Brawijaya
14-10-2009

AREMA
PSPS Kanjuruhan
14-10-2009

PERSEMA
PERSIJA Gajayana
11-10-2009

PERSIBA BALIKPAPAN
PERSIB Persiba
11-10-2009

PSM
SRIWIJAYA FC Mattoanging Andi Mattalatta
17-10-2009

PERSIJAP
PERSITARA Gelora Bumi Kartini
17-10-2009

PERSIK
BONTANG FC Brawijaya
18-10-2009

PERSEMA
PSPS Gajayana
18-10-2009

PERSEBAYA
PERSISAM Gelora 10 November
21-10-2009

PSPS
PERSELA Rumbai
30-01-2010

PERSIJA
PERSIJAP Gelora Bung Karno
21-10-2009

PELITA JAYA
PERSIK Siliwangi
11-11-2009

PERSITARA
PERSEBAYA Lebak Bulus
22-10-2009

BONTANG FC
AREMA Mulawarman
22-10-2009

PERSISAM
PERSEMA Palaran Samarinda
22-10-2009

PERSIWA
PERSIBA BALIKPAPAN Pendidikan
22-10-2009

PSM
PERSIPURA Mattoanging Andi Mattalatta
24-10-2009

PSPS
PERSIJAP Rumbai
27-12-2009

PERSIJA
PERSELA Gelora Bung Karno
25-10-2009

PELITA JAYA
PERSEBAYA Siliwangi
25-10-2009

BONTANG FC
PERSEMA Mulawarman
25-10-2009

PERSISAM
AREMA Palaran Samarinda
25-10-2009

PERSIWA
PSM Pendidikan
25-10-2009

PERSIPURA
PERSIBA BALIKPAPAN Mattoanging Andi Mattalatta
28-10-2009

PERSIJAP
BONTANG FC Gelora Bumi Kartini
31-10-2009

PERSIBA BALIKPAPAN
PSPS Persiba
31-10-2009

PERSITARA
PERSIK Lebak Bulus
01-11-2009

PERSIJAP
PERSISAM Gelora Bumi Kartini
01-11-2009

PERSELA
BONTANG FC Surajaya
04-11-2009

PERSELA
PERSISAM Surajaya
05-11-2009

BONTANG FC
PERSIBA BALIKPAPAN Mulawarman
07-11-2009

PSPS
PERSEBAYA Rumbai
08-11-2009

PERSITARA
PERSEMA Lebak Bulus
08-11-2009

PERSISAM
PERSIBA BALIKPAPAN Palaran Samarinda
15-11-2009

PERSEBAYA
PERSIWA Gelora 10 November
21-11-2009

SRIWIJAYA FC
PERSITARA Jakabaring
21-11-2009

PERSIB
PELITA JAYA Sijalakharupat
21-11-2009

PERSIBA BALIKPAPAN
PERSIJA Persiba
21-11-2009

PSM
PSPS Mattoanging Andi Mattalatta
22-11-2009

PERSIK
PERSIWA Brawijaya
22-11-2009

PERSEBAYA
PERSIPURA Gelora 10 November
24-11-2009

SRIWIJAYA FC
PELITA JAYA Jakabaring
24-11-2009

PERSIB
PERSITARA Sijalakharupat
25-11-2009

PERSIK
PERSIPURA Brawijaya
25-11-2009

PSM
PERSIJA Mattoanging Andi Mattalatta
28-11-2009

PERSITARA
AREMA Lebak Bulus
28-11-2009

PELITA JAYA
PERSEMA Singa Perbangsa
29-11-2009

PERSIJA
PERSEBAYA Gelora Bung Karno
29-11-2009

PSPS
PERSIK Rumbai
29-11-2009

PERSISAM
PSM Palaran Samarinda
29-11-2009

PERSIWA
SRIWIJAYA FC Pendidikan
29-11-2009

PERSIPURA
PERSIB Mattoanging Andi Mattalatta
02-12-2009

PERSIJA
PERSIK Gelora Bung Karno
02-12-2009

PELITA JAYA
AREMA Singa Perbangsa
02-12-2009

BONTANG FC
PSM Mulawarman
02-12-2009

PERSIWA
PERSIB Pendidikan
02-12-2009

PERSIPURA
SRIWIJAYA FC Mattoanging Andi Mattalatta
05-12-2009

PERSIBA BALIKPAPAN
PERSITARA Persiba
05-12-2009

PERSIJA
PSPS Gelora Bung Karno
05-12-2009

BONTANG FC
PERSISAM Mulawarman
05-12-2009

PERSEMA
PERSIPURA Gajayana
06-12-2009

SRIWIJAYA FC
PERSIJAP Jakabaring
06-12-2009

PERSIB
PERSELA Sijalakharupat
06-12-2009

AREMA
PERSIWA Kanjuruhan
06-12-2009

PSM
PELITA JAYA Mattoanging Andi Mattalatta
09-12-2009

SRIWIJAYA FC
PERSELA Jakabaring
09-12-2009

PERSIB
PERSIJAP Sijalakharupat
09-12-2009

AREMA
PERSIPURA Kanjuruhan
09-12-2009

PERSEMA
PERSIWA Gajayana
09-12-2009

PERSIBA BALIKPAPAN
PELITA JAYA Persiba
09-12-2009

PSM
PERSITARA Mattoanging Andi Mattalatta
12-12-2009

SRIWIJAYA FC
PERSIB Jakabaring
12-12-2009

PERSIJAP
AREMA Gelora Bumi Kartini
13-12-2009

PERSELA
PERSEMA Surajaya
13-12-2009

PERSIWA
PERSIJA Pendidikan
13-12-2009

PERSIPURA
PSPS Mattoanging Andi Mattalatta
13-12-2009

PERSITARA
BONTANG FC Lebak Bulus
13-12-2009

PELITA JAYA
PERSISAM Singa Perbangsa
13-12-2009

PERSEBAYA
PSM Gelora 10 November
13-12-2009

PERSIK
PERSIBA BALIKPAPAN Brawijaya
16-12-2009

PERSIJAP
PERSEMA Gelora Bumi Kartini
16-12-2009

PERSELA
AREMA Surajaya
16-12-2009

PERSITARA
PERSISAM Lebak Bulus
16-12-2009

PELITA JAYA
BONTANG FC Singa Perbangsa
16-12-2009

PERSIWA
PSPS Pendidikan
16-12-2009

PERSIPURA
PERSIJA Mattoanging Andi Mattalatta
16-12-2009

PERSEBAYA
PERSIBA BALIKPAPAN Gelora 10 November
16-12-2009

PERSIK
PSM Brawijaya
19-12-2009

PERSEBAYA
PERSIK Gelora 10 November
19-12-2009

AREMA
PERSIB Kanjuruhan
20-12-2009

PERSIJA
PELITA JAYA Gelora Bung Karno
20-12-2009

PSPS
PERSITARA Rumbai
20-12-2009

PERSIBA BALIKPAPAN
PERSIJAP Persiba
20-12-2009

PSM
PERSELA Mattoanging Andi Mattalatta
20-12-2009

PERSEMA
SRIWIJAYA FC Gajayana
23-12-2009

PERSIJA
PERSITARA Gelora Bung Karno
23-12-2009

AREMA
SRIWIJAYA FC Kanjuruhan
23-12-2009

PERSEMA
PERSIB Gajayana
23-12-2009

PERSIBA BALIKPAPAN
PERSELA Persiba
23-12-2009

PSM
PERSIJAP Mattoanging Andi Mattalatta
30-12-2009

PERSIJAP
PERSEBAYA Gelora Bumi Kartini
02-01-2010

PSPS
PELITA JAYA Rumbai
02-01-2010

PERSIJAP
PERSIK Gelora Bumi Kartini
03-01-2010

PERSELA
PERSEBAYA Surajaya
09-01-2010

BONTANG FC
PERSIWA Mulawarman
09-01-2010

PERSISAM
PERSIPURA Palaran Samarinda
09-01-2010

SRIWIJAYA FC
PSPS Jakabaring
09-01-2010

PERSIB
PERSIJA Sijalakharupat
10-01-2010

PERSELA
PERSIK Surajaya
10-01-2010

AREMA
PERSEMA Kanjuruhan
12-01-2010

BONTANG FC
PERSIPURA Mulawarman
12-01-2010

PERSISAM
PERSIWA Palaran Samarinda
12-01-2010

PERSIB
PSPS Sijalakharupat
13-01-2010

SRIWIJAYA FC
PERSIJA Jakabaring
16-01-2010

PERSITARA
PELITA JAYA Lebak Bulus
16-01-2010

PERSEBAYA
AREMA Gelora 10 November
16-01-2010

BONTANG FC
PERSIB Mulawarman
16-01-2010

PERSISAM
SRIWIJAYA FC Palaran Samarinda
17-01-2010

PERSIK
PERSEMA Brawijaya
17-01-2010

PERSIWA
PERSIJAP Pendidikan
17-01-2010

PERSIPURA
PERSELA Mattoanging Andi Mattalatta
17-01-2010

PERSIBA BALIKPAPAN
PSM Persiba
19-01-2010

BONTANG FC
SRIWIJAYA FC Mulawarman
19-01-2010

PERSISAM
PERSIB Palaran Samarinda
20-01-2010

PERSEBAYA
PERSEMA Gelora 10 November
20-01-2010

PERSIK
AREMA Brawijaya
20-01-2010

PERSIWA
PERSELA Pendidikan
20-01-2010

PERSIPURA
PERSIJAP Mattoanging Andi Mattalatta
23-01-2010

PERSEMA
PSM Gajayana
23-01-2010

SRIWIJAYA FC
PERSIK Jakabaring
23-01-2010

PERSIB
PERSEBAYA Sijalakharupat
24-01-2010

AREMA
PERSIBA BALIKPAPAN Kanjuruhan
24-01-2010

PERSITARA
PERSIWA Lebak Bulus
24-01-2010

PELITA JAYA
PERSIPURA Singa Perbangsa
24-01-2010

PERSIJA
PERSISAM Gelora Bung Karno
24-01-2010

PSPS
BONTANG FC Rumbai
24-01-2010

PERSIJAP
PERSELA Gelora Bumi Kartini
26-01-2010

SRIWIJAYA FC
PERSEBAYA Jakabaring
26-01-2010

PERSIB
PERSIK Sijalakharupat
27-01-2010

AREMA
PSM Kanjuruhan
27-01-2010

PERSEMA
PERSIBA BALIKPAPAN Gajayana
27-01-2010

PERSIJA
BONTANG FC Gelora Bung Karno
27-01-2010

PSPS
PERSISAM Rumbai
27-01-2010

PERSITARA
PERSIPURA Lebak Bulus
27-01-2010

PELITA JAYA
PERSIWA Singa Perbangsa